Aku dan Hijrah ku, Semoga Istiqomah. Aamiin.

Saya mengenakan kerudung di ketika berusia 26 thn dan di usia pernikahan saya yang ke-5 Bulan 12 hari.harusnya saya mengenakan nya sedari dulu, ketika saya sudah mulai baligh.saya menyesal baru mengenakan nya ketika sudah menikah.

dan pada saat pertama kali menggunakan nya, Saya masih memikirkan bentuk kerudung yang bagus untuk wajah saya, saya masih memikirikan penampilan saat itu, tapi saya juga sadar ini adalah kewajiban saya sebagai wanita muslimah, menutup aurat saya.

perlahan waktu berjalan, setahun, dua tahun, saya dan suami belum jua dikarunia seorang anak, sampai adik saya menikah dan kini memiliki anak yang lucu dan cerdas. tapi saya bersyukur dengan kehadiran keponakan saya itu bisa membahagiakan kedua orang tua saya yang sangat mengingkan kehadiran cucu.

Lalu tiba saat nya saya ada dimasa memikirkan kenapa Allah belum mengabulkan Doa saya, adakah dosa yang masih saya jalani, adakah dosa yang tanpa saya sadari terus saya lakukan, adakah Allah marah kepada saya.


Hasil gambar untuk menghapus dosa
Sumber Gambar : Klik!

Perlahan saya intropeksi Diri, Owh mungkin karena ini, mungkin karena itu, Allah mau saya menjadi Insan yang lebih baik lagi.

Dari awal saya berkerudung, saya selalu menutup dada saya dengan helaian kain kerudung saya. Saya tidak ada keinginan utk mengenakan kerudung yang hanya menutup bagian kepala saja.lalu waktu kian berkurang, begitupun dengan usia saya. Tapi apa yang saya munajatkan kepada ALLAH belum jua dikabulkan

Saya berfikir lagi, apa ada dosa lain yang masih saya jalani

Sampai tiba saat nya, saya teringat kata-kata nasihat adik saya agar wanita tidak mengumbar wajah nya di sosmed, untuk menghindari dosa dan fitnah.semakin banyak wajah wanita dinikmati laki-laki yang bukan muhrimnya, semakin menumpuk dosa wanita itu karena hal tersebut.

Selain itu untuk menghindari Penyakit AIN.

Apa itu penyakit Ain???
Berikut Penjelasan nya yang saya ambil dari https://muslim.or.id/

Hasil gambar untuk penyakit ain


Sumber Gambar : Klik!

Hendaknya kita berhati-hati men-share foto atau video kita, keluarga kita atau anak kita di sosial media, karena penyakit ‘ain bisa terjadi melalui foto ataupun video. Meskipun tidak pasti setiap foto yang di-share terkena ‘ain tetapi lebih baik kita berhati-hati, karena sosial media akan dilihat oleh banyak orang.

penyakit baik pada badan maupun jiwa yang disebabkan oleh pandangan mata orang yang dengki ataupun takjub/kagum, sehingga dimanfaatkan oleh setan dan bisa menimbulkan bahaya bagi orang yang terkena.

Sekilas ini terkesan mengada-ada atau sulit diterima oleh akal, akan tetapi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menegaskan bahwa ‘ain adalah nyata dan ada. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﺍﻟﻌﻴﻦ ﺣﻖُُّ ﻭﻟﻮ ﻛﺎﻥ ﺷﻲﺀ ﺳﺎﺑﻖ ﺍﻟﻘﺪﺭ ﻟﺴﺒﻘﺘﻪ ﺍﻟﻌﻴﻦ
Pengaruh ‘ain itu benar-benar ada, seandainya ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, ‘ainlah yang dapat melakukannya2.
Contoh kasus:
  • Foto anak yang lucu dan imut diposting di sosial media, kemudian bisa saja terkena ‘ain. Anak tersebut tiba-tiba sakit, nangis terus dan tidak berhenti, padahal sudah diperiksakan ke dokter dan tidak ada penyakit.
  • Bisa juga gejalanya tiba-tiba tidak mau menyusui sehingga kurus kering tanpa ada sebab penyakit.
Hal ini terjadi karena ada pandangan hasad kepada gambar itu atau pandangan takjub dan PENTING diketahui bahwa penyakit ‘ain bisa muncul meskipun mata pelakunya tidak berniat membahayakannya (ia takjub dan kagum).

Untuk Keterangan selanjutnya silahkan Klik --->https://muslim.or.id/

Gambar terkait

Sumber Gambar : Klik!

Sebelumnya Saya hanya berfikir untuk tidak lagi berfoto selfie. tapi saya masih foto bersama teman-teman saya dengan wajah yang masih terlihat.

Lalu ketika pulang kampung ke desa mama saya lebaran tahun ini, Saya teringat lagi kata-kata adik saya, dan disanalah saya mulai menghapus foto-foto selfie saya di Akun Instagram Saya, Facebook, Path, Semua Akun Sosmed saya. Itu tidak mudah, bukan karena tak ikhlas.tapi sulit menghapus foto-foto yang masih ada di penelusuran google.apalagi saya mempunyai blog didunia maya.

Perjalanan saya dimulai, dimana saya mau difoto bila saya menutupi wajah saya. Itu pun tak mudah, karna semakin saya menolak untuk di foto, semakin orang-orang bingung dengan sikap saya. Hanya sahabat-sahabat saya yang mengerti bahwa saya sedang berproses untuk Hijrah.

Lalu saya mencoba mengenakan Niqab, tapi itu tidak bisa saya kenakan di Lingkungan Kantor ataupun keluarga saya. Jadi saya hanya mengenakan  nya ketika saya keluar rumah, seperti ke Supermarket,kumpul bersama teman-teman saya dan liburan.

Awalnya saya merasa semua baik-baik saja, sampai akhirnya ada teguran dari seseorang. Sebenarnya saya sedih, karena dia juga seorang muslimah.tapi saya bisa berbuat apa selain mempertahankan kerudung panjang ini.saya lebih baik ditegur oleh seorang manusia, ketimbang saya di tegur oleh Yang Maha Kuasa. Ini ujian hijrah saya, saya harus kuat.

Vlog-Vlog saya yang ada di youtube, saya buramkan wajahya. Saya memiliki blog dan vlog tentang program penggemukan badan, awalnya saya masih membiarkan foto before after saya terpampang di dunia maya.

Sampai akhirnya saya benar-benar menghapus foto-foto before after yang ada di blog foto bagaimana saya dari yang tadi nya kurus lalu bisa menjadi gemuk, saya sudah tidak lagi memikirkan orang-orang akan berfikir program penggemukan badan saya itu hoax atau bagaimana,  tapi saya yakin ada orang yang percaya bahwa saya tidak berbohong mengenai program pengemukan badan tersebut.

Dan beberapa hari yang lalu selain vlog program penggemukan badan, vlog-vlog saya yang lain yang masih menampilkan wajah saya, saya private vlog itu, jadi hanya saya saja yang dapat melihatnya.

Terima Kasih tak terhingga untuk teman-teman yang menerima hijrah saya dengan tulus, untuk teman-teman yang mendukung saya dengan kerudung panjang ini dan terima kasih pula untuk orang-orang yang merasa kerudung saya tidak harusnya dipakai ke kantor, karna kalianlah saya belajar untuk lebih sabar lagi, lebih kuat lagi, lebih konsisten lagi.

Semoga Saya Keep Istiqomah, Aamiin.



0 sambutan...: